Selasa, 1 Desember 2020
Langit Yang Baru Dan Bumi Yang Baru
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Markus 8:36-37).
Ketika model baru dari suatu produk atau perangkat diiklankan dengan fitur yang jauh lebih baik, seringkali, nilai dari model yang ada saat ini menjadi turun; terutama jika model itu tidak akan dipakai lagi. umumnya, semua yang tertarik dengan produk itu mulai siap-siap untuk yang baru, sementara yang lama tidak bernilai lagi.
Begitulah seharusnya kita melihat dunia saat ini; dunia ini akan hangus dan lenyap. Langit baru dan bumi baru yang akan menggantikannya telah disampaikan dalam Kitab Suci. Wahyu 21:1 berkata, “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.” Di ayat yang ke 4 dikatakan, “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” Ayat 18-19 mengatakan, “Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni. Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata…”
Ayat 23 dan 25 lebih jauh lagi dikatakan: “Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. Dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana;” Gambaran yang sungguh indah! Suatu tempat yang akan kita tuju! Janganlah engkau memandang kepada dunia yang akan lenyap ini.
Ingatlah perkataan Yesus di ayat tema kita: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?” Dunia ini yang pasti akan lenyap dan diganti dengan dunia yang lain tidak setara untuk dibayar dengan nyawamu, jadi hiduplah bagi Tuhan. Biarlah hasratmu hanya kepada Injil Kristus — diberikan ke seluruh dunia — sampai kedatangan-Nya yang kita nanti-nantikan.
PENGAKUAN: Aku mati bagi dunia dan dunia mati bagiku. Oleh karena itu, aku menaruh kasih sayangku kepada Tuhan dan Kerajaan kekal-Nya, mengasihi Dia dengan segenap hatiku. Hal-hal dari Roh lebih penting bagiku daripada apa pun di dunia ini. Aku hidup setiap hari dengan kasih sayangku pada Injil, memberitakan dan menyebarkannya ke seluruh dunia dalam kuasa Roh Kudus. Amin!
AYAT RENUNGAN:
2 Timotius 4:10; Galatia 6:14; Kolose 3:1-2; 2 Petrus 3:12-14
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: 1 Yohanes 2:15-3:1-10 & Yehezkiel 45-46
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Wahyu 5:1-14 & Yoel 1