Sabtu, 8 Februari 2020

Dia Mematahkan Maut

Dialah yang menyelamatkan kita, dan memanggil kita dengan panggilan kudus... berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri... dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa (2 Timotius 1:8-10).

Terpujilah Tuhan! Di manakah di dunia ini engkau dapat membaca seperti yang kita baca di bagian terakhir dari ayat tema kita? Siapa yang akan berpikir bahwa pernyataan seperti itu akan dibuat di bumi ini? Saya ingin engkau memperhatikan keterangan waktunya; tidak dikatakan, “yang akan mematahkan maut”; tetapi, dikatakan, “yang telah mematahkan maut.” Ketika sesuatu dikatakan telah dipatahkan, artinya telah diberantas, telah dilenyapkan, telah dihentikan, telah diakhiri, telah disingkirkan!

Yesus menghentikan kematian! Dan maksud saya bukan kematian rohani; bagian kesimpulan dari pernyataan di atas memperlihatkan bahwa Ia mengacu kepada kematian fisik, karena dikatakan, “yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.” Ini luar biasa! Dia tidak hanya mematahkan maut; Ia membawa kehidupan dan kekekalan pada tempatnya. Apa artinya menjadi fana? Menjadi fana artinya menjadi manusiawi; tunduk kepada maut. Tapi akibat kelahiran kembali, membuat kefanaan telah ditelan oleh kekekalan. Kemanusiaanmu telah dicabut oleh kehidupan Allah; engkau sekarang jadi manusia Allah; mahluk ilahi yang telah berpindah dari kematian kepada kehidupan.

Engkau mungkin bertanya, “Kalau ini benar, kalau Yesus benar-benar telah mematahkan maut, mengapa masih ada orang yang mati, termasuk orang Kristen?” Tuhan berkata, “Umat-Ku binasa karena kekurangan pengetahuan” (Hosea 4:6). Kita bisa memilih untuk menyerahkan nyawa kita. Pikirkan tentang Paulus: seorang yang, oleh Roh, menulis ayat-ayat yang kita baca; ia meninggalkan dunia ini karena tahu bahwa ia siap untuk pergi Ia menyerahkan nyawanya, seperti Yesus. Paulus berkata, “Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik; aku telah mencapai garis akhir; aku telah memelihara iman” (2 Timotius 4:7). Ia telah menyelesaikan pelayanan dan menyerahkan nyawanya selama masa penganiayaan besar.

Alasan utama orang mati adalah karena kesadaran akan kematian, ketakutan akan kematian. Jangan berpikir tentang mati. Jangan takut akan kematian. Jangan berbicara akan kematian. Kematian adalah musuh-musuh yang telah dikalahkan yang juga telah dipatahkan! Kematian tidak memiliki kuasa atasmu. Terpujilah Tuhan!


DOA: Bapa, aku bersyukur kepada-Mu untuk kehidupan yang berkemenangan yang telah Engkau berikan kepadaku, dan telah mendatangkan kehidupan dan kekekalan oleh Injil. Aku menjadi bagian dari keilahian-Mu; oleh sebab itu, kehidupan yang kekal sedang bekerja di dalamku. Aku kebal terhadap sistem dunia yang menghancurkan, dan aku tidak memiliki ketakutan, dalam Nama Yesus. Amin.

AYAT RENUNGAN:
1 Korintus 15:51-57; Yohanes 11:25-26; 1 Yohanes 5:13


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Matius 26:31-56 & Keluaran 34-35

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Kisah Para Rasul 16:11-18 & Mazmur 5-6