Rabu, 15 April 2020

Kasih Bapa

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).

Engkau kemungkinan besar sudah menghafalkan ayat di atas dari kecil, seperti saya. Kami diminta menghafalkan berulang-ulang sedari kecil namun semakin dewasa dan mulai mengerti pentingnya bahasa, pentingnya kata-kata, saya mulai meninjau kembali ayat itu untuk memahami apa artinya. Dikatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa…”

Itulah deklarasi mutlak dari Tuhan yang Maha Kuasa; itulah pesan yang sah kepada dunia, instruksi legalnya. Bahkan faktanya, itulah hukumnya. Tuhan begitu mengasihi setiap orang, Dia begitu mengasihi kita, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Dan dalam ayat itu saja, saya menemukan pencurahan sebesar-besarnya dan demonstrasi kasih Bapa. Ada begitu banyak pesan yang terdapat di dalamnya. Pikiranlah: bahwa Dia memberikan Yesus untuk menggantikanmu, berarti Dia mengasihi engkau sebesar Dia mengasihi Yesus. Itu berarti engkau begitu berharga bagi Tuhan.

Jika Tuhan begitu mengasihi engkau, engkau pasti begitu berarti bagi Dia; jika tidak, Dia tidak mungkin membayar harga begitu mahalnya bagimu. Lebih lagi, Dia mengasihimu berarti Dia menjagai engkau setiap hari; Dia bersamamu disetiap waktu dan langkahmu. Dia peduli kepada segala sesuatunya tentang engkau. Ini harusnya memberimu percaya diri yang luar biasa dalam hidupmu; sebuah cara berfikir yang baru. Sejauh mana Dia sudah menunjukkan kasih-Nya padamu, itu adalah bukti bahwa semuanya sungguh amat baik bagimu.

Paulus mengerti hal ini dan menyatakan, “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” (Roma 8:31-32). Yakinlah akan kasih Bapa bagimu, dan didorong oleh kasih itu raih dan menangkan jiwa bagi Dia.

Korintus 5:14-15 mendeklarasikan, “Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” Ini artinya kita tidak bisa diam saja; kita harus menceritakan kasih-Nya, anugerah-Nya, kemurahan dan kasih sayang-Nya. Haleluya!


DOA: Bapa yang mulia, terima kasih atas kasih-Mu yang tidak tergoyahkan yang tercurah dengan limpahnya bagi kami! Terima kasih menjadikanku sebagai penerima anugerah, kemuliaan, dan kebenaran-Mu. Aku berjalan dalam kesadaran kasih-Mu sekarang dan selamanya, di dalam Nama Yesus. Amin.

AYAT RENUNGAN:
Roma 8:31-37; 2 Korintus 5:14 AMPC


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Lukas 14:25-15:1-10 & Hakim-Hakim 19-21

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Roma 11:1-12 & Mazmur 119:81-104