Senin, 1 Juni 2020
Pentingnya Perkataan
Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum (Matius 12:37).
Alasan utama mengapa orang Kristen tidak pernah menikmati keindahan dan kemuliaan rohani kehidupan kristen adalah ketidakpahaman pentingnya perkataan. Walaupun mereka sudah lama lahir baru, mereka masih saja bergumul dalam banyak hal. Beberapa bahkan menyerah setelah bergumul begitu lama untuk dapat menjalani kehidupan kekristenan karena mereka tidak mengerti prinsip mendasar kehidupan keKristenan. Yaitu, perkataan!
Kita bergerak dalam kenyataan sebagai ciptaan baru melalui perkataan. Ini prinsip rohani yang membuat keselamatan itu sangat memungkinkan: “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Roma 10:9-10).
Keselamatan kita hanya bekerja saat kita memperkatakan iman kita kepada keTuhanan Yesus. Keselamatan adalah awal semua berkat di dalam Kristus; dan jika prinsip ini bekerja terhadap keselamantan maka ia juga bekerja bagi segala sesuatu yang ada dalam Kristus.
Tuhan Yesus, selama di bumi, pelayanan-Nya sangat berhasil karena Dia memperkatakan perkataan Bapa-Nya dan hidup dalam perkataan itu. Dalam Yohanes 12:49, Dia berkata, “Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.” Ibrani 13:5-6 memiliki prinsip yang sama. Dikatakan, “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?”
Ayat di atas menyiratkan bahwa perkataan kita harus sesuai dengan Firman Tuhan, karena kita adalah anak-anak Firman. Kita hidup oleh Firman. Ingat kembali perkataan Yesus di ayat pembuka: “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” Ini mengenai perkataanmu: perkataan yang benar keluar dari mulutmu.
PENGAKU: Melalui perkataanku bermanfaat dan penuh iman, aku menciptakan kehidupan yang penuh kemenangan dan masa depan yang penuh harapan; aku membentuk hidup dan masa depanku untuk selaras dengan kehendak dan rencana Allah bagiku dan semua yang terkait denganku. Aku berpegang teguh pada pengakuan imanku tanpa goyah. Aku menyatakan bahwa aku hidup dalam kesehatan ilahi, kelimpahan supernatural, dan dalam kemenangan dan kemakmuran yang terus-menerus, dalam Nama Yesus. Amin.
AYAT RENUNGAN:
2 Korintus 4:13; Markus 11:23
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Yohanes 16:17-33 & 1 Tawarikh 7-8
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: 1 Korintus 15:1-10 & Amsal 28