Selasa, 12 Januari 2021

Keberanian Di Masa Krisis

Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini (1 Yohanes 4:17).

Beberapa tahun yang lalu, seorang saudara Kristen, diculik oleh pengikut setan. Ketika mereka tiba di kuil penculik, ia melihat tengkorak beberapa orang yang telah dipenggal; dan sesaat setelah ketibaan mereka, petugas ritual memanggil tawanan terakhir mereka satu demi satu ke tempat pembantaian.

Tiba-tiba, ia mulai berbahasa roh. Ketika ia berbahasa roh, seorang petugas ritual datang untuk membungkamnya, tetapi ia malah makin keras berbahasa roh. Sementara orang-orang lain dibungkus ketakutan, ia berbicara dengan bahasa roh! Segera setelah itu, terjadi kerusuhan diantara petugas ritual dan mereka mengusirnya dari tengah-tengah mereka. Ia terbebas.

Pengalaman saudara tersebut mengungkapkan apa yang terjadi ketika engkau penuh dengan Roh; engkau berani! Di saat masalah datang, kuasa Roh Kudus bangkit di dalammu; kata-kata akan keluar darimu dalam tempat penampungan kekuatan ilahi.

Kemenangan dijamin di dalam kepenuhan Roh. Ketika masalah datang, engkau siap; engkau berani di masa krisis. Kata penghakiman berasal dari bahasa Yunani, “krisis”-turunan dalam bahasa Inggris “crisis.” Menggambarkan suatu masa kesulitan atau bahaya yang bertubi-tubi.

Ada beberapa kali ketika dikatakan bahwa seorang Kristen sedang bepergian di dalam bis, dan ada kecelakaan fatal, dan semua orang mati. Apakah seorang Kristen seharusnya mati bersama mereka? Tidak! Ia seharusnya memiliki keberanian di masa krisis.

Ia bisa saja menyatakan pada masa itu, “Di dalam Nama Yesus, aku selamat! Aku tidak mati!” Dan mungkin ia tidak perlu mengatakan apapun, karena ia telah berdoa sebelum ia naik ke dalam bis. Alkitab tidak berkata, “...sehingga kita bisa berteriak di masa krisis”; tidak, dikatakan kita memiliki keberanian di masa krisis. Dengan keberanian dari Roh, engkau akan menang, seperti apapun keadaan atau krisis. Haleluya!


PENGAKUAN: Dengan keberanian dan iman yang tidak terbantahkan, aku berkuasa dalam hidup ini. Tidak masalah apa yang kuhadapi, aku menolak untuk kuatir atau takut. Aku menyatakan damai sejahtera dan ketenangan atas segala keadaan; aku berani dan percaya diri untuk menghadapi hidup dan menang, karena lebih besar Dia yang ada di dalam aku, dari pada dia yang ada di dunia ini. Haleluya!

AYAT RENUNGAN:
1 Yohanes 4:17-18; Amsal 24:10; Amsal 28:1


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Matius 9:18-38 & Kejadian 29-30

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Matius 5:31-40 & Kejadian 12