Rabu, 14 April 2021
TETAPKAN PIKIRANMU DALAM DOA
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus (Roma 8:27).
Saat engkau berbahasa lidah, memfokuskan pikiranmu pada subjek doamu adalah sangat penting. Ini seperti cara kerja Roh saat seseorang mengangkat atau mengulurkan tangannya dalam Perjanjian Lama. Sebagai contoh, Tuhan memerintahkan Musa mengangkat tangannya atas laut dan laut itu terbelah (Keluaran 14:16).
Dalam beberapa kejadian lain, Dia memerintahkan mereka untuk mengulurkan dan mengangkat tangannya agar sesuatu terjadi (Baca Keluaran 7:19, Keluaran 8:5, Yosua 8:18). Dia menunjukkan dalam Perjanjian lama bahwa kuasa Tuhan dapat diarahkan dengan tanganmu. Kuasa ini bergerak searah dengan tanganmu.
Tetapi tingkat yang lebih tinggi dari itu adalah pikiran. Pikiranmu bisa melakukan lebih dari sekedar mengulurkan tanganmu. Itulah mengapa mengotori pikiran adalah strategi terbesar setan. Jika dia dapat mengotori pikiranmu dan membuatnya tidak efektif, maka pikiranmu tidak akan menjadi alat yang efektif untuk mengarahkan kuasa Tuhan.
Itulah salah satu sebab Tuhan menginginkanmu menjaga kekudusan pikiranmu. Pikiran yang kudus, semakin efektif dan semakin baik dalam mengarahkan dan mengkomunikasikan kuasa Roh Kudus.
Jadi, ketika engkau sedang berdoa dalam berbahasa roh, tetapkan pikiranmu pada “hal” yang engkau inginkan Roh Tuhan mencurahkan kuasa dan energinya. Jika pikiranmu mengembara kemana-mana, kembalikan kepada hal itu. Jika gambaran yang salah muncul dipikiranmu, usir keluar. Disiplinkan pikiranmu. Sering-seringlah, engkau berkata, “Dalam Nama Yesus, pikiranku teguh pada tempatnya!”
Tentu saja saatengkau berdoa dalam berbahasa roh, rohmu yang dibangun, bahkan ketika pikiranmu mengembara tanpa fokus. Namun ada perbedaan saat engkau perlu mengarahkan kuasa roh kepada hal tertentu; maka diperlukan pikiran yang fokus. Jadi, dalam doa, belajar memfokuskan pikiranmu, maka kemenangan dan kesaksianmu tidak akan pernah berhenti. Haleluya!
DOA: Bapa yang berlimpah kasih setia, terima kasih atas berkat berbahasa roh, yang olehnya aku dapat berkomunikasi dengan-Mu dalam kata-kata ilahi, mengubahkan keadaan di dunia ini. Dalam doa, oleh kuasa Roh Kudus, aku mempraktekkan kendali atas pikiranku, emosi dan kemampuanku, untuk diselaraskan dengan kehendak, maksud dan waktunya Tuhan, dalam Nama Yesus. Amin.
AYAT RENUNGAN:
1 Korintus 14:14-15; Yesaya 26:3
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Lukas 14:1-24 & Hakim-Hakim 17-18
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Markus 2:1-12 & Imamat 14