Sabtu, 3 April 2021

HIDUPLAH DENGAN SIFAT ILAHIMU

Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? (1 Korintus 3:3).

Jika engkau sudah lahir baru, walaupun dari luar engkau nampak seperti tetanggamu yang belum lahir baru, perubahan yang sesungguhnya sudah terjadi di rohmu. Engkau sesungguhnya, benar-benar terlahir secara rohani — lahir baru dengan kehidupan dan sifat Allah. Engkau tidak hanya rohani tetapi seperti Allah.

Namun karena banyak orang tidak mengetahui hal ini, mereka terus berkata, “Kita adalah manusia biasa.” Tidak. Kita bukan manusia biasa, manusia biasa adalah dirimu sebelum kelahiran kembali. Manusia “dirimu” sudah mati dan yang baru datang dari Tuhan. Itu yang Yohanes maksudkan ketika Ia berkata, “Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia” (1 Yohanes 4:4); Artinya engkau berasal dari Allah dan hidupmu seperti Allah.

Apa yang Tuhan inginkan adalah engkau hidup dengan sifat ilahimu. Itulah tujuan pembaharuan pikiran: Roma 12:2 berkata, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu...”

Engkau mungkin berkata, “tetapi di Kisah Para Rasul, Petrus mengatakan kepada Kornelius bahwa dia hanya manusia biasa.” Engkau juga mungkin merujuk pada peristiwa di mana orang-orang di kota Likaonia hampir menyembah Paulus karena tanda dan mukjizat yang telah dia lakukan, dan dia katakan kepada mereka, “Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu” (Kisah Para Rasul 14:15).

Akan tetapi, ini yang harus engkau mengerti; para rasul, pada saat itu, belum mendapat pengertian yang penuh akan misteri Injil. Kalau mereka tahu mereka akan dengan istilah lain. Coba pikir: Yesus tidak pernah berkata begitu. Dia berkata, “…Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia in” (Yohanes 8:23).

Ketika Paulus menyadari melalui pewahyuan Roh bahwa ia adalah kebenaran Allah didalam Kristus Yesus, ia pun menyampaikannya dengan cara berbeda. Dia katakan orang Kristen adalah “ciptaan baru” — suatu jenis manusia yang baru (2 Korintus 5:17). Dan Petrus, orang yang sama, telah naik ke tingkat yang lebih tinggi dan dalam surat-suratnya, dia menyebut orang Kristen sebagai “bagian dari kodrat Ilahi”; menjadi satu Roh dengan-Nya.

Mazmur 82:6 berkata, “Aku sendiri telah berfirman: “Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Maha tinggi kamu sekalian.” Jika engkau bicara dan hidup sebagaimana manusia, engkau juga mengalami penderitaan yang diderita manusia. Sadari kehidupan ilahimu dan latih terus untuk hidup demikian.


PENGAKUAN: Melalui perenungan Firman, aku hidup dalam sifat ilahiku. Aku mempunyai “penglihatan Kerajaan,” dan cara pandang Kerajaan. Aku berpikir, bicara dan hidup seperti Tuhan. Puji Tuhan!

AYAT RENUNGAN:
Mazmur 82:5-7; Yohanes 10:33-36


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Lukas 9:37-62 & Yosua 16-19

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Matius 27:11-25 & Imamat 3