Jumat, 24 September 2021
SEMBAH DIA, DI MANAPUN… KAPANPUN
Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu (Wahyu 21:22).
Dalam Perjanjian Lama, orang-orang Israel menyembah Allah di dalam bait suci, tetapi di dalam keindahan pewahyuan dari Yerusalem Baru, Rasul Yohanes terpesona dalam kekaguman tentang bagaimana kota Allah bisa ada tanpa bait suci. Orang akan mengharapkan melihat sebuah bait suci, sebagaimana tertulis dalam masa Perjanjian Lama. Tetapi Yerusalem Baru, ternyata, tidak membutuhkan sebuah bait suci karena seluruh kota adalah tempat tinggal Allah Yang Mahakuasa dan Anak Domba. Itu luar biasa!
Dengan kata lain, Kehadiran-Nya ada di setiap tempat di dalam kota itu; segala sesuatunya menjadi bait suci-Nya. Yang mengingatkan kita akan apa yang Yesus katakan kepada seorang wanita di Sikar, sebuah desa Samaria. Wanita itu berkata, “Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah” (Yohanes 4:20). Tetapi kemudian, Yesus menjawab, “…saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran, sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian” (Yohanes 4:23). Mengapa? Itu karena, di dalam roh, kita akan mengalami kehadiran Allah di mana saja, dan di semua tempat.
Hari ini, kemana saja engkau pergi, engkau membawa kehadiran-Nya di dalammu, dan bersamamu. Sekarang engkau perlu memahami perkataan Rasul Paulus dalam Kisah Para Rasul 17:28: “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada…” Kita tidak terpisah atau terbagi dari Dia. Kita tidak mengejar dan mencari Dia; kita ada di dalam Dia dan bersama Dia, dan Dia ada didalam kita, bersama kita dan berkenaan dengan kita! Dimanapun engkau berada, kemanapun engkau pergi, engkau hidup dan bergerak di dalam Dia.
Hal yang sama dikatakan Rasul Paulus dalam Roma 1:9, “Karena Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku dalam pemberitaan Injil Anak-Nya, adalah saksiku, bahwa dalam doaku aku selalu mengingat kamu.” Dapatkah engkau melihat apa yang dilakukan Paulus? Dia melayani Allah dengan “roh”nya di dalam pemberitaan Injil Anak-Nya. Kata “melayani” sebenarnya merujuk kepada “menyembah.” Itulah mengapa kita bisa menyembah Dia dimanapun, dan kapanpun.
Inilah perbedaannya dengan Perjanjian Lama, dimana mereka harus pergi ke suatu tempat untuk memberikan persembahan yang benar; jika mereka tidak pergi ke tempat yang benar, maka persembahan mereka tidak diterima. Kenyataannya, ketika mereka membangun bait suci yang baru di Samaria, Allah marah, karena menurut perintah-Nya, bait suci hanya di Yerusalem. Tetapi di dalam Kristus Yesus, kita menyembah Allah di dalam roh. Haleluya!
Jadi sekarang, angkat tanganmu dalam penyembahan kepada Tuhan dan berikan kepada-Nya persembahan yang harum dan manis. Dimanapun engkau berada, sembahlah Tuhan dalam roh sesuai dengan Firman-Nya.
DOA: Bapa terkasih, aku menyembah dan memuja-Mu hari ini dari rohku. Aku menyembahmu, Raja kemuliaan yang abadi; satu satunya yang bijaksana dan satu satunya Allah, murah hati dan baik, kudus dan saleh, selalu penuh kasih dan pemaaf. Aku mengasihi-Mu Tuhanku dan terima kasih atas berkat Perjanjian Baru dalam Kristus Yesus. Haleluya!
AYAT RENUNGAN:
Filipi 3:3; Ibrani 13:15
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Efesus 1:15-2:1-10 & Yesaya 13-14
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Lukas 24:40-53 & 2 Samuel 21-22