Selasa, 28 September 2021

PERSEMBAHAN KORBAN SYUKUR

Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya (Ibrani 13:15).

Di dalam 2 Tawarikh 5, Alkitab menunjukkan pada kita sebuah peristiwa luar biasa saat pentahbisan bait Allah yang dibangun Salomo. Para penyanyi dengan ceracap, gambus dan kecapi, bersyukur dan mempersembahkan pujian kepada Tuhan. Alkitab menyampaikan bahwa semua imam berkumpul bersama, “Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri.” (2 Tawarikh 5:12).

Mereka semua bersukacita di hadapan Tuhan. Di ayat ke-tiga belas, disebutkan mereka “…serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: “Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia- Nya...” Ini adalah korban spiritual! Mereka melakukan apa yang pastinya Tuhan inginkan. Menyembelih binatang selama perayaan tidaklah membawa kemuliaan. Tetapi saat mereka mempersembahkan korban syukur kepada Tuhan, Alkitab berkata, “…pada ketika itu rumah itu, yakni Rumah Tuhan dipenuhi awan” (2 Tawarikh 5:13).

Di dalam 2 Tawarikh 20, Alkitab mengatakan pada kita bagaimana Yehuda telah dikelilingi oleh musuh-musuh. Kemudian Yosafat melakukan sesuatu. Alkitab mengatakan, “Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: “Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!” (2 Tawarikh 20:21). Pertempuran dipimpin oleh para penyanyi. Dan apa yang terjadi kepada musuh-musuh mereka?

Alkitab mengatakan“…mereka menengok ketempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput” (2 Tawarikh 20:24). Haleluya! Di saat engkau menghadapi kesulitan dan lawan-lawanmu, pujilah Tuhan dalam keindahan kekudusan-Nya; pujilah nama-Nya dan tegaskan bahwa kasih setia-Nya selama-lamanya. Di tengah situasiyang kelihatannya keras, nyatakan bahwa kesetiaan-Nya adalah untuk selama-lamanya bagi semua generasi. Inilah tugasmu sebagai seorang imam bagi Kristus; untuk mempersembahkan korban syukur pujian dan penyembahan kepada Tuhan selalu: “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya” (Ibrani 13:15).


PENGAKUAN: Tuhan, aku menyembah-Mu, untuk kebesaran, dan kasih setia-Mu selama-lamanya. Engkau baik, Engkau adil; Engkau benar. Engkau ditinggikan di atas segalanya, dan tidak ada yang seperti Engkau. Segala kuasa dan kemuliaan adalah milik-Mu. Engkaulah yang terbesar; nama-Mu di atas segalayna; Engkau berkuasa di sorga dan di bumi. Haleluya!

AYAT RENUNGAN:
Kisah Para Rasul 16:25-26; Mazmur 47:1-9


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Efesus 4:17-5:1-2 & Yesaya 25-26

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Yohanes 1:35-42 & 1 Raja-Raja 3