Minggu, 3 Oktober 2021

TANGGUNG JAWAB IMAM

Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus (1 Samuel 12:23).

Wahyu 1:6 menyatakan bahwa Tuhan Yesus telah“…telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.” Jadi di dalam Kristus, engkau adalah seorang imam di hadapan Bapa. Masing-masing dari kita menduduki jabatan itu hari ini, dan ada tanggung jawab yang melekat pada jabatan itu.

Pertama, Tanggung jawab dari seorang imam adalah melayani Tuhan. Ketika Harun akan menjadi imam, Tuhan berkata kepada Musa, “…Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang jabatan imam bagi-Ku…” (Keluaran 28:1). Namun bagaimana caranya kita sebagai imam melayani Tuhan?

1 Petrus 2:5 berkata, “kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.” Kita tidak membawa korban kambing dan domba seperti pada zaman perjanjian lama, tetapi kita membawa korban rohani; persembahan pujian (Hosea 14:2). Haleluya!

Kedua, imam memberitakan Firman Tuhan. Ketika Yesus memberikan amanat agung dalam Matius 28:19-20, amanat itu untuk kita — para imam Tuhan. Dia berkata, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Engkau menjadikan semua bangsa murid Tuhan; mengajar mereka tentang Tuhan dan kehidupan kerajaan-Nya; membuat mereka memahami dasar-dasar Kerajaan yang mulia. Alkitab berkata, “Memang kewajiban para imam untuk mengajarkan yang benar tentang Aku, TUHAN Yang Mahatinggi. Kepada merekalah rakyat harus bertanya apa kehendak-Ku…” (Maleakhi 2:7, BIS). Inilah pelayananmu sebagai imam; ini panggilanmu dan tanggung jawabmu, memberitakan Firman-Nya kepada dunia; orang-orang harus mencari, meminta dan mendapatkan pengetahuan akan kehidupan kebenaran darimu.

Tanggung jawab yang ketiga adalah sebagai pengantara. Kita sama seperti Imam Besar kita Yesus, yang dikatakan Alkitab, “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.” (Ibrani 7:25). Ayat pembuka kita menunjukkan tentang Samuel sebagai imam yang mengajar yang tak hentinya berdoa bagi orang-orang. Jadilah sama seperti itu berdoa bagi orang lain dan kotamu.

Tuhan telah memberi kita kekuasaan dan otoritas untuk mengubah jalannya peristiwa di bumi, dengan menggunakan Nama Yesus. Oleh karena itu, dalam doa, mari wujudkan kehendak-Nya di bumi, dalam kehidupan orang-orang disekitar kita,dikota-kotakita,dan bangsa kita. Ambillah tempat imamatmu dalam melayani Tuhan, mengajar dan bersyafaat. Haleluya!


DOA: Bapa terkasih, terima kasih atas hak istimewa untuk bersama-sama dengan Engkau, untuk berpihak pada Engkau dalam mewujudkan Kehendak-Mu bagi orang lain. Terima kasih atas kekuasaan dan otoritas untuk mengubah dunia, dengan Nama Yesus.

AYAT RENUNGAN:
Wahyu 5:10; Maleakhi 2:7; 1 Petrus 2:9


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Filipi 2:1-18 & Yesaya 35-37

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Yohanes 3:9-21 & 1 Raja-Raja 8