Kamis, 22 Oktober 2020

Yesus Adalah Allah Itu Sendiri

Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan (Kolose 2:9).

Setelah Yesus bangkit dari kematian, Dia menampakkan diri kepada para murid-Nya. Tetapi salah satu dari mereka, Thomas, tidak ada di sana; jadi dia meragukan kebangkitan Yesus. Kemudian, Yesus menampakkan diri kepada para murid pada kesempatan lain; kali ini, Thomas hadir, dan Yesus melibatkannya dalam sebuah dialog. Dia berkata kepada Thomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah” (Yohanes 20:27).

Thomas mengulurkan tangannya, dan merasakan lubang-lubang di tangan Guru dan lubang di sisi-Nya. Kagum pada hal ini, Thomas berseru, “Ya Tuhanku dan Allahku!”  (Yohanes 20:28)! Ketika Thomas berbicara kepada Yesus sebagai Allah, Yesus tidak mengatakan, “Tidak, Thomas, jangan memanggil-Ku Allah; engkau jangan berlebihan.” Namun Dia menerimanya karena Thomas mengatakan kenyataan yang sebenarnya. Yesus adalah Allah itu sendiri.

Dia adalah Allah yang berbicara kepada Musa di semak-semak yang terbakar. Dialah yang memanggil Abraham dari Haran dan berkata, “Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela” (Kejadian 17:1). Dia adalah Allah yang berdiri di hadapan Musa dan berkata, “tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus” (Keluaran 3:5).

Yesus adalah Allah dalam tubuh manusia, tetapi orang-orang tidak tahu. Dia adalah Allah Yang Perkasa, Tuhan, Allah! Dia adalah Sang Ilahi yang berkata kepada Musa, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah  Ishak dan Allah Yakub” (Keluaran 6:3). Tuhan Allah adalah Allah Yang Mahakuasa.

Inilah sebabnya mengapa orang-orang Yahudi mengalami kesulitan menerima Yesus Kristus sebagaimana adanya Dia, karena mereka harus mengakui bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Kuasa, ya, itu benar. Mereka sudah mengerti dampak yang timbul akibat menerima Dia.

Pikirkan hal ini: mereka tidak bisa menerima bahwa ada orang Galilea, yang tampaknya biasa biasa saja, yang berjalan di jalan-jalan Israel sebenarnya Adalah Allah Yang Mahakuasa! Mereka tidak bisa menerimanya. Mereka menghukum-Nya sampai mati, tetapi Dia meletakkan nyawa-Nya sebagai Anak Domba demi keselamatan mereka. Alkitab berkata, “Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya tetapi orang-orang kepunyaan-Nya tidak menerima-Nya” (Yohanes 1:10-11).

Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan. Ketika engkau melihat Yesus, engkau tidak perlu lagi untuk mencari Roh Kudus atau Bapa Surgawi; Dialah wujud lengkap dari seluruh kepenuhan ke-Allahan.


DOA: Ya Tuhan Yesus yang mulia, engkaulah Tuhanku dan Allahku! Engkau adalah hidupku. Engkaulah tujuan hidupku. Engkau adalah segalanya, dan alasan keberadaanku. Aku menyembah-Mu karena Engkaulah Allah yang layak disembah. Terima kasih untuk mengungkapkan diri-Mu kepadaku hari ini. Amin.

AYAT RENUNGAN:
Yohanes 1:1-3


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: 1 Timotius 4:1-16 & Yeremia 11-12

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Ibrani 11:1-16 & Yehezkiel 21