Rabu, 5 Februari 2020

Keturunan Para Pemenang

Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan- kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing. Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik (Ibrani 11:32-35).

Orang Kristen tidak dilahirkan setelah Adam pertama, tetapi setelah Adam kedua dan terakhir, Yesus Kristus. Adam pertama adalah sebuah kegagalan, tetapi Adam kedua, yang dalam gambarnya kita dilahirkan, dan yang memiliki kemiripan dengan kita, adalah pemenang abadi. Dia mengepalai garis keturunan baru para pemenang. Saat engkau memahami kebenaran ini, engkau tidak akan pernah berpikir gagal dalam apa pun yang engkau lakukan. Ini karena kehidupan yang Dia berikan kepada kita, kehidupan yang engkau miliki di dalam dirimu, tidak dapat gagal. Kata, “Tidak Dapat” bahkan tidak cukup kuat: TIDAK AKAN gagal! Kegagalan tidak sejalan dengannya.

Pikirkan seperti ini: Kucing tidak menggonggong, karena tidak konsisten dengan sifatnya. Jadi, bahkan jika kita menemukan ada satu ekor kucing yang bisa, itu pasti salah. Demikian juga, jika engkau menemukan seorang Kristen yang gagal, itu tidak wajar! Kita takkan menyerah! Tidak masalah seberapa rendah lembah yang kita hadapi; kita kembali ke puncak gunung. Seseorang tidak dapat menjatuhkan kita, karena kita adalah keturunan yang dipilih; orang yang berbeda. Haleluya!

Engkau termasuk dalam generasi “lebih dari pemenang”; deklarasikan dengan lantang: “Aku tahu siapa diriku. Aku telah menemukan tempatku dalam Kristus dan warisanku dalamNya. Aku berhasil terus menerus. Sakit penyakit, kemiskinan, kekalahan dan ketakutan tidak sesuai dengan sifatku. Aku punya kuasa dan aku berkuasa atas keadaan dan persoalan hidup. Terpujilah Tuhan!”

Yesus tidak mati sia-sia. Kematiannya tidak menghasilkan orang gagal, kelemahan dan kalah. Dia mati untuk membangkitkan generasi pilihan, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, turunan pemenang yang berbeda. Haleluya!


DOA: Bapa yang mulia, aku berterima kasih karena telah memilihku untuk kehidupan yang penuh kebesaran! Aku  menjalani kehidupan yang mulia dan luar biasa karena aku telah menemukan tempatku di dalam Kristus. Aku tahu siapa aku, generasi yang dipilih, imamat rajani, umat kepunyaan Allah sendiri, ditahbiskan untuk kehidupan yang unggul, memanifestasikan buah-buah kebenaran, dalam Nama Yesus. Amin.

AYAT RENUNGAN:
1 Petrus 2:9 AMPC; Titus 2:14; Ulangan 14:2


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Matius 25:1-30 & Keluaran 29-30

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Kisah Para Rasul 15:22-31 & Ayub 42