Kamis, 14 May 2020
“Pengetahuan” Iman
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1).
Hubungan kita dengan Tuhan adalah salah satunya yakni Iman. Tidak menjadi perbedaan bagaimanapun “perasaan” yang ada; perasaan jasmani tidak ada hubungannya dengan hal itu. Seringkali, pengalaman kita akan Dia dan bersama Dia tidak dapat digambarkan dengan kata-kata; namun, ada “pengetahuan” yang mendalam, sebuah kesadara dalam rohmu.
Mari kita ingat perempuan yang sakit pendarahan dalam Markus 5. Dia menderita sakit pendarahan selama dua belas tahun, dan tabib atau dokter tidak dapat menolong dia. Alkitab berkata, “Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Dan ayat selanjutnya berkata, Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya” (Markus 5:27-29). Bagaimana dia mengetahui bahwa “perasaan” yang dia rasakan ditubuhnya itu adalah kesembuhan? Imannyalah yang bekerja!
Alkitab tidak mengatakan, “Dia melihat bahwa pendarahannya berhenti,” namun “Dia merasa bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.” Itulah perasaan iman. Dalam peristiwa orang lumpuh di depan Gerbang Indah seperti tertulis pada Kisah Para Rasul 3, saat Petrus melayani dia, Alkitab mencatat bahwa seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. (Kisah Para Rasul 3:6). Tulang kaki tidak memiliki perasaan; jadi tidak mungkin “perasaan” jasmani yang dimaksud. Tetapi sesuatu masuk ke kaki dan tulangnya, dan Tuhan tahu, dan berkata kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Hasilnya adalah orang itu melonjak berdiri dan berjalan kian kemari dan melompat-lompat. Imannya bekerja, dia merespon, dan kuasa perkataan yang diucapkan oleh Petrus telah dinyatakan dan mujizat terjadi.
Itu mengingatkan kita apa yang tertulis tentang Daud; Alkitab berkata bahwa ia “mengetahui” bahwa Tuhan telah menetapkan dia menjadi raja atas Israel. Ini tidak hanya sekedar mengetahui secara mental atau jasmani; ini maksudnya dia mengetahui dalam rohnya. Ada pengetahuan akan iman, pendengaran iman, perasaan atau pun pengertian iman, ketika engkau peka terhadap pimpinan dan tuntunan Roh Kudus dan Firman Tuhan.
DOA: Bapa terkasih, aku bersyukur atas jaminan Roh Kudus yang Engkau berikan padaku. Aku peka pada pimpinan dan tuntunan-Mu dan tahu apa yang harus kulakukan setiap waktu; manfaat Firman-Mu dalamku nyata, dalam Nama Yesus. Amin.
AYAT RENUNGAN:
Roma 10:17; Ibrani 11:6; Yakobus 2:18-26 NKJV
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Yohanes 6:60-71 & 1 Raja-Raja 12-14
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: 1 Korintus 9:1-10 & Amsal 10