Senin, 18 May 2020
Jika Dia Bukan Tuhan Atas Segalanya, Dia Bukan Tuhan Sama Sekali
Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang (Kisah Para Rasul 10:36).
Ada seseorang yang memberi dirinya kepada Kristus namun masih mendapat serangan dari iblis. Dia teriak kepada Tuhan mengeluh, “Kupikir dengan Engkau di rumahku, aku tidak akan punya masalah lagi!” Tuhan, dalam respon-Nya, menunjukkan kepada orang itu bahwa Dia hanya ada di satu kamar saja dari banyak kamar di rumah itu. Dalam pewahyuan itu, Tuhan sedang di dalam kamar itu saat iblis datang ke rumah itu, menyerang dan melukai orang itu.
Orang itu berpikir sejenak dan berkata, “Baik Tuhan, aku berikan juga 3 kamar untukmu.” Malam itu, iblis datang kembali dan menyerang dia. Kali ini, dia marah kepada Tuhan. Dia bertanya dengan marahnya, “Aku sudah memberikan kepada-Mu empat kamar dan tetap saja Engkau mengizinkan iblis masuk. Apalagi yang harus kulakukan?” Kemudian Tuhan menjawabnya dengan lemah lembut, “Rumah ini bukan milik-Ku; engkau hanya memberikan empat kamar di rumahmu dan iblis tidak dapat memasuki kamar-kamar itu.”
Akhirnya, pria itu mengerti dan berkata, “Baiklah, Tuhan, kuserahkan seluruh rumah ini kepada- Mu. Semuanya milik-Mu sekarang.” Malam selanjutnya, iblis datang kembali, namun ada pemilik yang baru. Tuhan ada di gerbang dan iblis tidak dapat masuk. Itulah yang terjadi ketika Yesus memiliki kuasa atas segala sesuatu dalam hidupmu.
Kekristenan bukan hanya sekedar menerima Yesus sebagai Juru Selamatmu; Dia ingin menjadi Tuhan (tuan atau pemilik) hidupmu, bukan cuma secara legal, namun juga secara kepentingan. Jika Dia bukan menjadi Tuhan atas hidupmu dan segalanya tentang hidupmu, maka Dia bukanlah Tuhanmu sama sekali! Dia berkata dalam Lukas 9:23, “Kata-Nya kepada mereka semua: Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” Hari ini, pernyataan ini kebanyakan ditafsirkan sebagai cara bertahan dalam penganiyaan, penghinaan, pelecehan, dan kritik yang dunia lontarkan pada kita, tetapi pada zaman Yesus, “memikul salib” berarti mati oleh penyaliban. Ini dijelaskan lagi oleh Yesus lewat pernyataan-Nya selanjutnya: “Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya” (Lukas 9:24).
Kekristenan sejati yang dikuduskan sesungguhnya bukanlah omong kosong, namun komitmen radikal pada Kristus dan tujuan-Nya. Engkau memberikan hidupmu seluruhnya pada-Nya, dan hidup bagi-Nya sepenuhnya dan sebenarnya. Haleluya!
PENGAKUAN: Aku dengan berani mendeklarasikan bahwa Yesus adalah Tuhan atas hidupku; Dia Tuhan atas keuanganku, keluarga, karir, dan segalanya yang berhubungan denganku. Dialah segalanya bagiku dan hidupku untuk kemuliaan-Nya sekarang dan selamanya. Amin.
AYAT RENUNGAN:
Lukas 9:23-24; Matius 6:24 AMPC; 1 Yohanes 2:15-17 AMPC
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Yohanes 8:31-47 & 1 Raja-Raja 22
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: 1 Korintus 10:14-21 & Amsal 14