Sabtu, 2 May 2020

Pengampunan Adalah Sebuah Perintah

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali? Yesus berkata kepadanya: Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali (Matius 18:21-22).

Mengampuni kesalahan orang lain bukanlah suatu pilihan bagi seorang anak Tuhan. Jika engkau mempunyai masalah dengan seseorang, apakah itu saudara di dalam Tuhan, atau dengan orang lain di luar sana, jangan biarkan itu engkau pendam seharian. Alkitab berkata, “janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu” (Efesus 4:26).

Akan tetapi bagaimana jika engkau sudah mengampuni mereka namun mereka membuat kesalahan kembali esoknya? Engkau harus mengampuni mereka lagi. Itulah yang kita baca di ayat tema di atas. Yesus menjawab pertanyaan Petrus, kita harus mengampuni “tujuh puluh kali tujuh” kali. Jumlah itu melambangkan ketakterbatasan. Dan hal ini sudah tertulis untuk pembelajaran kita, sebagai peringatan bagi kita. Intinya, Yesus berkata, “Ampuni, seberapa sering pun seseorang menyinggung perasaanmu,” karena engkau punya cukup kemampuan untuk mengampuni.

Jika Yesus Kristus saja mengampunimu, hal berat apakah yang tidak bisa engkau ampuni? Alkitab berkata, “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian” (Kolose 3:13 CEV). Seseorang mungkin berkata, “Aku tidak akan mengampuni si ini dan ini, karena apa yang dia lakukan sangatlah kejam”; Tidak! Apalagi engkau sudah lahir baru. Kita mempunyai sifat Allah yang mengampuni.

Itulah mengapa mengampuni adalah perintah; bukan suatu saran. Engkau harus selalu cepat mengampuni. Izinkan kasih Allah keluar dari dalam hatimu dengan berlimpah.


PENGAKUAN: Kasih Tuhan tercurah dari dalam hatiku oleh Roh Kudus; kasih itu menyelubungi hati dan pikiranku, membuat aku memandang orang seperti Tuhan memandang mereka. Tidak ada satu orang pun dan kesalahan apa pun yang tidak bisa diampuni, karena aku memiliki kesanggupan untuk mengampuni orang lain dari kesalahan mereka, dan menunjukkan sifat Tuhan dalam diriku; sifat kasih, melalui kata-kata dan tindakanku, dalam Nama Yesus. Amin.

AYAT RENUNGAN:
Markus 11:25; 1 Petrus 4:8 CEV; Efesus 4:32


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Lukas 24:36-53 & 2 Samuel 12-14

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: 1 Korintus 2:12-16 & Mazmur 145-146