Senin, 6 Juli 2020
Kristus: Standar Kebenaran
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil (1 Yohanes 2:1).
1 Yohanes 3:9 berkata, “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi.” Banyak orang yang salah mengerti tentang hal ini dan hidup dengan pikiran yang salah dengan berpikir apa saja yang mereka lakukan adalah benar karena seorang Kristen tidak berbuat dosa lagi. Ya, bagi orang Kristen, tidak seharusnya berbuat dosa, tetapi kita tidak menilai kebenaran dari perbuatan; kita menilai kebenaran dari terang Kristus dan Firman-Nya.
Alkitab mengatakan tentang berjalan dalam terang seperti Dia ada di dalam terang (1 Yohanes 1:7). Seberapa konsistennya perbuatanmu dengan kebenaran Allah? Begitulah caramu mengetahui apa yang benar dan yang salah. Jika engkau menyatakan bahwa apapun yang engkau lakukan adalah benar, itu membuat engkaulah yang menjadi standar tentang yang benar dan standar dari kebenaran. Sesungguhnya engkau bukanlah standar kebenaran.
Misalnya, kita baca di 1 korintus 2:16 bahwa “kami memiliki pikiran Kristus”; Bukan berarti setiap pikiran hatimu adalah benar. Ya, kita memiliki kebenaran Allah, tetapi di Roma 12:2 Ia berkata,“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu.” Walaupun engkau sudah lahir baru, pikiranmu harus diperbaharui.
Lihatlah kembali di ayat tema kita. Dikatakan, “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa.” Jika berbuat dosa itu tidak dapat terjadi, maka Ia pasti tidak akan mengatakan, “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa” Namun pada saat yang bersamaan Ia menyatakan kepada kita bahwa berbuat dosa itu tidak seharusnya; engkau tidak seharusnya berbuat dosa. Inilah dasar dari pernyataan selanjutnya, “Jika seseorang berbuat berdosa”; bukannya “Saat seseorang berbuat dosa.” Ia menciptakan keseimbangan.
Jangan menjadi ektsrim, dari “Selama kita menjadi manusia maka kita adalah manusia berdosa” atau ekstrim lainya “Apapun yang kita lakukan adalah benar”; tidak! Tindakanmu, pikiranmu, tingkah lakumu, responmu harus sesuai dengan Firman Allah, kebenaran Kristus, karena Dialah standar kebenaran. Haleluya!
DOA: Bapa terkasih, aku berterima kasih atas rahmat-Mu, dan kuasa kebenaran-Mu yang bekerja di dalamku! Aku hidup bebas dari dosa dan kesadaran akan dosa, menghasilkan buah-buah kebenaran dan perbuatan baik, memanifestasikan kasih Kristus hari ini dan selalu, dalam Nama Yesus. Amin.
AYAT RENUNGAN:
Roma 6:1-2; 1 Yohanes 2:29 AMPC; 2 Korintus 5:21
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Kisah Para Rasul 18:1-23 & Ayub 9-11
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Galatia 1:1-9 & Yesaya 26