Minggu, 27 September 2020

Percaya Seperti Anak Kecil

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri (Amsal 3:5).

Menjadi percaya tidaklah sama dengan menjadi orang yang mudah dibodohi, dan mengenali perbedaan ini sangat penting karena ada orang yang mudah tertipu yang mengira mereka percaya. Mudah dibodohi berarti mudah tertipu. Tetapi anak-anak tidak mudah tertipu; mereka biasanya percaya. Mereka mempercayai karaktermu.

Orang dewasa, bagaimanapun, bisa tertipu. Orang dewasa akan mencoba untuk mencari alasan tentang yang orang katakan sebelum dia mempercayainya, dan dia mungkin tidak terlalu memperhatikan karakter orang yang dia percayai.

Jika engkau menggendong seorang anak di balkon, misalnya, dan meminta orang lain yang anak tersebut percayai untuk tinggal di lantai dasar dan menangkapnya, anak itu akan siap untuk dilepaskan karena ia mempercayai orang yang ada di lantai dasar. Anak itu mungkin tidak tahu apakah orang di yang ada di lantai dasar memiliki kekuatan atau kemampuan untuk menangkapnya, tetapi dia yakin orang itu tidak akan membiarkannya jatuh. Itulah jenis iman seperti anak kecil yang harus dimiliki kepada Tuhan.

Tuhan Yesus menasihati dalam Matius 18:3 (AMPC) agar kita menjadi seperti anak kecil, “… [percaya, rendah hati, penuh kasih, mengampuni]…” Dia ingin engkau mempercayai karakter Tuhan. Karakter- Nya dijadikan jelas di dalam Firman; Dia tidak pernah gagal. Dengan tegas tempatkan kepercayaanmu kepada-Nya untuk memenuhi tujuan-Nya dalam hidupmu.

Kadang-kadang, banyak yang mencoba untuk “membantu Tuhan” dalam melakukan apa yang Dia inginkan. Mungkin, Dia memberikanmu sebuah visi atau memberikan beberapa ide kepadamu terkait dengan tujuanmu, dan engkau sangat bersemangat dan ingin melihat semuanya berjalan lancar, dan itu bagus! Tetapi jika engkau tidak percaya dan berserah kepada Roh Kudus, engkau dapat mencoba bermain sebagai “Tuhan.” Engkau mungkin memainkan peran-Nya dengan mencoba membantu-Nya dengan hikmatmu sendiri. Tetapi hasil akhirnya tidak akan menyenangkan.

Yang terbaik dari semuanya adalah mempercayai bahwa Dia sendiri yang mengetahui dan memiliki cetak biru untuk hidupmu. Ambillah teladan dari Abraham yang percaya dan mengikuti Tuhan meskipun Dia tidak tahu kemana Tuhan menuntunnya. Alkitab berkata, “Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui” (Ibrani 11:8).


DOA: Bapa terkasih, aku menjalani hidupku, mempercayai Engkau sepenuh hati dalam segala hal; bersandar pada perkataan-Mu dan bertindak atas instruksi-Mu. Aku menyerahkan rencana, aspirasi dan keinginan masa depanku kepada-Mu, yakin sepenuhnya bahwa Engkau lebih tertarik, dan lebih bersemangat untuk kesuksesanku daripada yang pernah dapat aku lakukan, dalam Nama Yesus. Amin.

AYAT RENUNGAN:
Amsal 3:5-6; Mazmur 18:30


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Efesus 4:1-16 & Yesaya 23-24

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: 2 Timotius 2:11-26 & Yeremia 45