Sabtu, 16 Oktober 2021
JANGAN CEROBOH DENGAN PERKATAAN
Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur (1 Samuel 3:19).
Ayat tema kita menunjukkan hal yang signifikan tentang Tuhan; Dia begitu menjaga berharganya Firman-Nya. Yesus seringkali menekankan pentingnya Firman dalam pengajaran-Nya. Dalam Matius 12:35- 36, Dia berkata, “…Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.” Ini adalah peringatan yang serius.
Perhatikan Dia tidak berkata manusia harus mempertanggungjawabkan sebagian perkataannya yang sia-sia, namun setiap perkataannya yang sia-sia. Perkataan sia-sia adalah perkataan kosong, perkataan tidak berdampak; gurauan yang tidak pantas atau perkataan yang bertele-tele; bahasa yang kasar. Dalam Efesus 4:29, Dia berkata, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”
Perkataanmu tidak saja penuh kasih karunia dan selalu menguatkan, perkataanmu harus juga merupakan perkataan iman. Perkataan adalah sesuatu; itu adalah substansi; perkataan menciptakan atau menghancurkan. Hidup dan mati dikuasai oleh lidah (Amsal 18:21). Jangan ceroboh dengan perkataanmu. Perkataanmu merepresentasikan engkau; perkataanmu adalah hidupmu.
Markus 11:23 berkata, “Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.” Engkau seperti apa perkataanmu. Yesus berkata dalam Matius 12:37, “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.”
Bahkan keselamatan diaktifkan oleh perkataan. Roma 10:9-10 berkata kepada kita, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.” Sadari betapa seriusnya perkataanmu, dan seriuslah berkata-kata.
DOA: Bapa yang terkasih, aku bersyukur engkau memadukan perkataanku dengan kuasa ilahimu untuk membuat perubahan, membawa perubahan yang positif, kesembuhan dan kemakmuran. Dari luapan hatiku, aku memperkatakan kehidupan, kekuatan, keberanian, dan karenanya, mematahkan ketakutan, kelemahan dan kegagalan. Aku berdampak bagi duniaku dengan berkat melalui perkataanku, dalam Nama Yesus. Amin.
AYAT RENUNGAN:
Matius 12:36-37 AMPC; Yakobus 3:2
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: 2 Tesalonika 1:1-12 & Yesaya 64-66
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Yohanes 6:15-21 & 2 Raja-Raja 1-2