Minggu, 14 Februari 2021

Lakukan Untuk Kemuliaan-Nya

Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; (Filipi 2:3).

Terjemahan Amplified Classic dari ayat pembuka kita memberikan perspektif yang lebih jelas. Dikatakan, “Lakukan dengan tidak didasari motif menyimpang [karena pertengkaran, perselisihan, keegoisan, atau untuk tujuan yang tidak layak] atau didorong oleh kesombongan dan keangkuhan belaka…” (AMPC). Kita dapat mengingat konfrontasi Nabi Elia dan nabi palsu Baal yang tertulis dalam 1 Raja-raja 18.

Beberapa yang mempelajari bagian ini menyimpulkan bahwa Elia melakukan itu dengan tujuan untuk mendapat pujian bagi dirinya sendiri, namun itu tidak benar. Nabi ini menantang Raja Ahab untuk mengumpulkan umat Israel dan nabi palsu berhala — empat ratus lima puluh nabi Baal dan empat ratus nabi Asyera — untuk datang ke Gunung Karmel. Mereka dihadirkan untuk menyiapkan korban, dan meminta api dari sorga membakar korban itu. Yang berhasil melakukannya adalah nabi yang sesungguhnya.

Setiap kelompok menyiapkan anak lembu di mezbah dan memanggil tuhannya masing-masing untuk mengirimkan api dari sorga. Nabi Baal memanggil, memohon bahkan menoreh-noreh diri mereka dengan tombak dan pedang, namun tidak ada respon dari tuhan mereka. Saat tiba giliran Elia, ia bahkan membanjiri korban dengan air. Kemudian Elia memanggil Tuhan, dan Tuhan mengirimkan api dari sorga! Api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.

Baca perkataan Elia dalam 1 Raja-raja 18:36 “Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.“ Dia melakukan hal itu dengan tuntunan Roh Allah. Konfrontasi itu bukan pertunjukan keinginan dirinya sendiri, atau kepentingan dirinya; itu dilakukan semata-mata karena Firman Tuhan.

Perhatikan hasilnya: Bangsa Israel tidak lagi percaya kepada Ahab dan menjadi mengikuti petunjuk Elia agar percaya dan mengakui Tuhan yang Maha Kuasa. Apa yang Elia lakukan untuk memuliakan Tuhan, Allah Israel dihadapan umat-Nya. Itulah kuncinya disini: Apapun yang engkau lakukan untuk Tuhan harusnya tidak atas dasar ambisi pribadi atau kesombongan. Harus untuk kemuliaan Tuhan. Engkau harus belajar mengikuti Roh dalam Firman-Nya, menurut Firman, dan melalui Firman-Nya seperti yang Elia lakukan. Dan pekerjaanmu, dan jalanmu, akan memuliakan Tuhan.


DOA: Bapa terkasih, Firman-Mu adalah terang yang menuntun pikiran, rencana, keputusanku, dan menolongku mempimpin hidupku dalam kemuliaan. Aku mengikuti tuntunan-Mu saja, dan hatiku dijauhkan dari kesombongan. Melalui Firman-Mu, aku menerima arah, pewahyuan dan pemahaman segala rahasia dan realitas Kerajaan-Mu, dalam Nama Yesus. Amin.

AYAT RENUNGAN: 
1 Raja-Raja 18:30-39


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Markus 1:1-20 & Imamat 6-7

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Matius 14:11-21 & Kejadian 45