Senin, 17 Mei 2021

MEMAHAMI KEROHANIAN HIDUP

Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera (Roma 8:5-6).

Tuhan Yesus memiliki kerohanian yang tidak mungkin salah. Dia begitu rohani. Misalkan, dalam Matius 16:17, bahkan ketika merespon atas jawaban Petrus yang Dia (Yesus) tanyakan, Dia berurusan dengan rohani atas apa yang Petrus katakan. Yesus bertanya kepada para murid, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Petrus menjawab dengan tepat, dan kata Yesus kepadanya “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.”

Petrus tidak tahu bahwa Tuhan yang menyatakan pewahyuan ini kepadanya; dia hanya berbicara atas apa yang ada dihatinya. Namun Yesus segera menujukkan pada kerohanian jawabannya. Dia memberitahu Petrus bahwa jawabannya tidak datang dari daging atau panca indera; bukan dari studi yang dilakukan. Juga, perhatikan betapa Dia mengajarkan murid-murid-Nya berdoa dalam Matius 6:9, ketika Dia memberikan mereka format untuk berdoa. Dia berkata, “Bapa kami yang disorga…” Dia berbicara tentang Bapa yang di sorga. Kerohanian-Nya dalam berkomunikasi begitu menginspirasi.

Bahkan ketika penangkapan-Nya, Dia berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, “…Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu” (Lukas 22:53). Dia memberitahu mereka bahwa ada kuasa yang bekerja dibalik tindakan mereka — kuasa kegelapan. Dia berurusan dengan kerohanian setiap orang. Inilah yang Dia inginkan untuk kita hidupi.

Ada yang berpikir bahwa berlebihan menjadi rohani; namun menghidupi atau melakukan hal sebaliknya adalah maut dan kematian. Ketika engkau termotivasi untuk melakukan sesuatu, selalu pertimbangkan apakah motivasi itu bersumber dari Tuhan, dari daging, atau bahkan dari setan. Engkau dapat mengetahuinya oleh Roh Kudus dan melalui Firman Tuhan. Memahami kerohanian hidup adalah letak kemenangan dalam hidup sebenarnya. Disitulah tujuan hidup itu sebenarnya berada.

Engkau harus terhubung dengan hidupmu yang rohani. Sadar atau tidak, engkau berasal dari Roh. Allah yang menjadikan engkau dan Allah adalah Roh. Jadi sumbermu adalah Roh. Karenanya selalulah berpikiran rohani. Berjalan dengan bijaksana. Alkitab mengajar kita untuk hidup dalam Roh (Galatia 5:16). Kesadaranmu seharusnya senantiasa secara rohani.

Berpikirlah seperti Yesus berpikir. Berkata-katalah seperti Yesus berkata-kata. Praktekkan jalan pikiran-Nya. Namun engkau mustahil melakukan itu kecuali engkau merenungkan Firman Tuhan. Firman Tuhan menunjukkan kepadamu hal-hal yang rohani dan memberikannya bagimu. Haleluya!


PENGAKUAN: Aku berpikiran rohani. Aku memperhatikan hal-hal tidak terlihat dalam alam Kerajaan Allah melalui Firman Tuhan. Aku hidup oleh Firman Tuhan dan merespon terhadap keadaan sekelilingku melalui dasar Firman Tuhan. Karenanya, aku hidup dalam kebenaran, dengan damai sejahtera kemakmuran. Terpujilah Tuhan!

AYAT RENUNGAN:
1 Korintus 2:12-15; Roma 8:12-14


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Yohanes 8:12-30 & 1 Raja-Raja 20-21

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Markus 10:46-52 & Bilangan 20