Jumat, 2 Juli 2021

DOA KITA SEBAGAI PERSEMBAHAN UKUPAN

Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus (Wahyu 5:8).

Dalam Perjanjian Lama, Tuhan memerintahkan imam untuk membakar ukupan setiap pagi dan petang dalam bait Suci. Mereka juga mempersembahkan korban pada pagi dan petang hari. Namun tetap Alkitab menyatakan itu semua adalah bayangan saja dari keselamatan yang akan datang (Ibrani 10:1). Tuhan menginginkan sesuatu yang lebih baik dan rohani.

Ratusan tahun kemudian, Rasul Yohanes, yang oleh Roh Kudus, melihat ke surga dan memperlihatkan kebenaran yang dahsyat ini: “… satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.” (Wahyu 5:8). Terpujilah Tuhan! Kita berdoa di bumi, di hadapan Tuhan doa kita menjadi persembahan ukupan. Raja Daud mendapatkan pewahyuan mengenai hal ini; Tuhan menuntun Daud untuk memahami bahwa doa kita adalah persembahan ukupan di hadapan Allah. Jadi ia berkata dalam Mazmur 141:2, “Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.”

Jenis doa ini mengacu pada doa penyembahan dan syafaat. Dalam penyembahan, kita membawa korban persembahan kepada Tuhan dengan ucapan bibir kita — perkataan pujian dan ucapan syukur (Ibrani 13:15). Doa syafaat kita naik kepada Tuhan, menggagalkan rencana musuh dan mengubah hal-hal di alam roh. Ini adalah pelayanan surgawi!

Pikirkanlah hal ini: saat kita berdoa, kita menaikkan persembahan ukupan; sesuatu yang berbau harum — suatu persembahan yang diterima dan menyenangkan hati Tuhan — menghasilkan perubahan positif di bumi! Itulah alasan mengapa engkau harus selalu berdoa. 1 Tesalonika 5:17 berkata, “berdoalah senantiasa.”

1 Timotius 2:1-4 (BIMK) berkata, “Pertama-tama, saya minta dengan sangat supaya permohonan, sembah yang, dan doa syafaat serta ucapan terima kasih disampaikan kepada Allah untuk semua orang; untuk raja-raja dan untuk semua orang yang memegang kekuasaan. Mintalah supaya kita dapat hidup tenang dan tentram untuk Allah dengan kelakuan yang patut. Itulah yang baik dan menyenangkan hati Allah, Penyelamat kita. Ia mau supaya semua orang diselamatkan dan mengetahui yang benar.”

Sebagai orang kudus dari Allah, kita memiliki pelayanan doa. Merupakan tanggung jawab kita untuk berdoa bagi orang yang berdosa agar mereka menerima keselamatan. Setiap kita memiliki pelayanan penyembahan yang utama yaitu melayani Tuhan. Doa yang bersungguh-sungguh dan penyembahan ini adalah persembahan ukupan di hadapan Bapa.


DOA: Bapa terkasih, melalui Kristus, aku mempersembahkan kepada-Mu korban pujian — doa penyembahan dan syafaat — ucapan bibirku yang bersyukur mengakui, menyatakan dan memuliakan Nama-Mu. Engkaulah Yang Kudus dan satu-satunya Yang Berkuasa, Raja segala raja, dan Tuan segala tuan. Engkau layak mendapatkan semua pujian dan pemujaan, selamanya. Amin.

AYAT RENUNGAN:
Wahyu 5:8; Wahyu 8:4; Ibrani 13:15


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Kisah Para Rasul 15:36-16:1-15 & Ester 8-10

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Lukas 6:12-19 & Deuteronomy 30