Kamis, 8 Juli 2021

FOKUS PADA MISI

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah (Ibrani 12:2).

Ada banyak orang hari ini, termasuk para pemimpin yang telah melupakan tujuan dan misi dari Gereja. Mereka begitu terlena oleh pekerjaan, sehingga mereka melupakan apa yang menjadi tujuan. Seperti sedang dalam perjalanan tetapi melupakan tempat tujuan; mereka terlena oleh pemandangan, dan kesenangan, banyaknya pengalih perhatian dan penarik perhatian sepanjang perjalanan.

Untuk apa engkau hidup? Apakah tujuanmu? Di dalam 2 Korintus 1:8-9, Rasul Paulus berkata, “Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.” Hanya jika engkau mengerti misimu maka engkau bisa memiliki sikap dan pola pikir seperti yang kita lihat di ayat yang baru saja kita baca.

Tanpa kesadaran akan misi itu, engkau mungkin menikmati perjalanan, tetapi engkau tidak pergi ke mana pun. Oleh sebab itu, engkau harus hidup seperti seorang yang memiliki tujuan, sebuah tujuan yang diberikan Allah. Dengan cara itu, tidak ada satu pun diduniainiyangdapatmenggoyahkanmu;hal-hal dari dunia ini akan menjadi tidak ada harganya bagimu, karena pikiranmu ada pada tujuanmu dan misimu.

Demikian juga dengan Yesus, yang “...mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia...” (Ibrani 12:2). Meskipun mereka menancapkan mahkota duri di atas kepala-Nya dengan darah mengucur dari-Nya, dan sakit dari paku-paku yang begitu menyiksa; Ia bertahan.

Tidak peduli tantangan apa pun yang engkau hadapi di dalam hidupmu; fokuslah kepada tujuan. Jangan biarkan hal-hal yang terjadi sepanjang perjalanan mengalihkanmu dari menyelesaikan tujuanmu. Paulus membuktikan keputusannya seperti dinyatakan di dalam Kisah Rasul 20:22-24: “Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh, aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.”


PENGAKUAN: Aku menolak untuk dialihkan oleh keadaan, pengalaman, atau kesulitan. Fokusku adalah kepada Kristus, Firman-Nya, dan tujuan-Nya untuk hidupku. Aku bergairah bagi rencana Allah, dengan hatiku yang senantiasa tertuju kepada-Nya untuk melakukan perintah-Nya. Aku melihat melampaui dunia ini, dan aku selalu kuat di dalam Tuhan. Amin.

AYAT RENUNGAN:
1 Korintus 15:19; Yesaya 50:7; 2 Timotius 4:7-8


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Kisah Para Rasul 19:8-41 & Ayub 15-18

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Lukas 7:18-35 & Yosua 3-4