Selasa, 20 Juli 2021
TAKLUKKAN TUBUHMU
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan (2 Petrus 1:5-6).
Penguasaan diri berasal dari kata Yunani “egkrateia” dan itu berarti pengendalian diri; kemampuan dan kehendak untuk mengendalikan keinginan hati, menunda kepuasan jangka pendek demi keuntungan jangka panjang. Artinya adalah kemampuan untuk menunggu atau menunda, berkata tidak atau tidak sekarang pada keinginan hatimu.
Inilah sifat yang ditunjukkan Musa setelah dia dibesarkan sebagai seorang pangeran di rumah Firaun. Alkitab mengatakan, “...setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa” (Ibrani 11:24-25). “Bagaimana jika saya tidak memiliki penguasaan diri?” seseorang mungkin bertanya demikian.
Setelah engkau lahir baru, engkau memiliki sifat penguasaan diri. Alkitab mengatakan itu adalah buah dari roh manusia yang diciptakan kembali (Galatia 5:22-23). Orang yang berkeinginan beroperasi dengan efektif dengan sifat ini harus belajar untuk mengontrol inderanya. Dan hal itu bisa dicapai dengan melatih tubuhmu.
Engkau harus mendisiplinkan tubuhmu; menundukkannya seperti menundukkan seekor kuda sampai ia melakukan apa yang engkau katakan, bukannya engkau melakukan apa yang dikatakannya. Jika tubuhmu tidak bisa takluk padamu, maka hal itu berarti engkau adalah budak dari tubuhmu. Dan engkau tidak bisa berbuat sesuatu yang serius bagi Tuhan jika engkau dikuasai tubuh.
Dalam 1 Korintus 9:27, Paulus berkata, “...aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya...” Sebagai contoh, engkau bisa memutuskan untuk tidak tertidur ketika di gereja, atau ketika engkau mempelajari Alkitab atau mendengarkan Firman Tuhan; itu adalah penguasaan diri.
Demikian pula, ketika engkau berpuasa; jangan mencari makanan ketika baru sebentar saja masuk dalam puasa. Bagian esensi dari puasa adalah untuk menyangkal diri dari keinginan alami dengan tujuan untuk menaklukkan tubuhmu pada rohmu. Engkau memiliki kemampuan dan kehendak untuk mengontrol keinginan-keinginan hati, menundukkan tubuhmu dan mengatakan padanya apa yang harus dilakukan, dania akan patuh.
PENGAKUAN: Aku adalah seorang prajurit dalam pasukan Tuhan, dan aku telah menyalibkan daging dengan segala nafsu dan keinginannya. Karena itu, aku menaruh tubuhku di bawah, dan membawanya pada penaklukkan. Aku memiliki kemampuan dan kehendak untuk mengontrol keinginan hatiku, menunda kepuasan jangka pendek demi keuntungan jangka panjang, untuk kemuliaan Tuhan. Aku mengatakan pada tubuhku apa yang harus dilakukan, dan ia patuh! Haleluya!
AYAT RENUNGAN:
Galatia 5:22-23; 1 Korintus 9:24-27
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Kisah Para Rasul 26:19-32 & Mazmur 19-20
RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Lukas 9:49-62 & Yosua 16-17