Minggu, 4 Juli 2021

DOMBA ALLAH

Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih… (Wahyu 5:6).

Ketika kita ke surga, kita tidak akan menemukan Bapa, Anak dan Roh Kudus duduk di tahta terpisah; kita hanya akan menemukan Seorang yang duduk di tahta kemuliaan Allah, nama-Nya Yesus (Wahyu 7:17). Dia adalah pernyataan Allah secara jasmani. Kolose 2:9 berkata, “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.” Namun, berdasarkan ayat pembuka, orang akan bertanya: jika Yesus duduk di atas tahta, lalu siapa Anak Domba yang ada di tengah-tengah tahta?

Dalam mempelajari kitab Wahyu, engkau harus memahami penglihatan nubuatan dan pewahyuan seringkali disampaikan dan dikomunikasikan dengan lambang-lambang. Bagi Yohanes, si penulis kitab, hal itu tidak ada bedanya. Anak Domba disini adalah lambang.

Yohanes tidak mengatakan dia melihat seseorang, tetapi seekor domba, yang melambangkan Yesus Kristus. Ini adalah lambang hubungan Bapa dengan Yesus; karakteristik sikap dan kerendahatian Yesus. Kita mempelajari lebih dalam akan kerendahan hati Yesus di Filipi 2:6-9 (AMPC): “…yang walaupun dalam rupa Allah [memiliki segala sifat dan ciri sebagai Allah], tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya [lebih jauh] dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya karena [Dia membungkuk begitu rendah] Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama...”

Ingatlah akan nubuatan Nabi Yesaya, yang juga menyoroti kerendahan hati-Nya dan ketaatan-Nya: “Dia di aniaya, tetapi dia membiarkan diri di tindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang di bawa kepembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya” (Yesaya 53:7).

Yesus adalah Anak Domba, yang telah disembelih sebelum dunia dijadikan (Wahyu 13:8) bagi dosa semua orang. Yohanes Pembaptis menyebut-Nya Domba Allah dalam Yohanes 1:29, dan Petrus dalam tulisannya juga menyatakan demikian dalam 1 Petrus 1:19. Sekarang Allah telah mendudukkan kita bersama dengan-Nya dalam lingkup surgawi. Kita duduk bersama-sama dengan-Nya (Efesus 2:6), dan melalui kita, Dia menyatakan kelimpahan kekayaan akan anugerah-Nya, kemuliaan-Nya dan kuasa-Nya. Terpujilah Nama-Nya selamanya!


DOA: Bapa yang terkasih, terima kasih, karena Tuhan Yesus telah membayar dengan mahal untuk dosa, yang telah ditimbulkan manusia tanpa ada jalan penyelesaian. Sekarang, melalui Anak Domba Allah, Yesus Kristus dikorbankan bagi kami, aku telah dibebaskan untuk menjalani hidup yang berkuasa dan berkemenangan di dalam Kristus, bertahta bersama-Nya di alam surgawi, dan duduk bersama-Nya di tempat kekuasaan, otoritas dan kuasa. Haleluya!

AYAT RENUNGAN:
Yohanes 1:29; Yohanes 1:36


RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 1 TAHUN: Kisah Para Rasul 17:1-15 & Ayub 3-5

RENCANA PEMBACAAN ALKITAB 2 TAHUN: Lukas 6:31-38 & Deuteronomy 32